Dec 30, 2012


Nasionalisme  : Makna Cinta kebenaran

Oleh Dimas Riskyanto



Kata Nasionalisme sudah sering di dengar oleh kalangan masyarakat luas, semua mengerti makna nasionalisme. Yang masyarakat kenal makna nasionalisme adalah cinta tanah air. Cinta tanah air dengan mencintai bangsanya sudah dikenal sebagai makna nasionalisme. Apakah hanya demikian saja makna Nasionalisme? Bukankah makna cinta tanah air adalah makna yang luas. Cinta tanah air yang seperti apa wujudnya? Apakah cinta tanah air dengan merusak melalui perbuatan perbuatan negative. Atau cinta tanah air dengan mencintai secara sungguh sungguh dengan perbuatan positif. Hal tersebut perlu ditekankan agar maknanya jelas.
Kalau melihat dari aspek sejarah, zaman kemerdekaan memang menerapkan cinta tanah air dengan positif, yaitu dengan melakukan pembelaan pembelaan atau kebenaran kebenaran untuk kemerdekaan bangsa Indonesia yang dilakukan oleh para pahlawan kita. Hal tersebut jelas bangsa para pahlawan memberikan makna nasionalis yang positif. Kita paham bahwa di era kemerdekaan bangsa Indonesia sangat tradisional sekali baik fisik maupun material. Bangsa Indonesia tidak memiliki apa apa, hanya bermodal bambu runcing dan tekat keberanian yang kuat untuk melawan penjajah. Para pahlawan kita terus berjuang demi kebenaran serta mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia ini, apapun caranya dilakukan demi rakyat Indonesia. Sangatlah besar sekali jasa jasa para pahlawan kita. Para pemimpin pun benar benar memegang amanat rakyat. Seperti halnya sang proklamator Indonesia Ir. Soekarno selalu memberikan gaji pribadinya untuk rakyatnya. Oleh karena itu bung Karno mengenalkan konsep Marhaeinisme kepada bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita perlu sekali mendoakan, dan mengenang jasa jasa pahlawan bangsa Indonesia. Itu makna nasionalisme yang sangat positif.
Beda sekali dengan makna nasionalisme di era modern ini. Seperti apa makna nasionalisme di era modernisasi ini. Bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis, baik social, budaya, mapun agama. Hal itu disebabkan karena bangsa Indonesia kurang memaknai rasa nasionalisme dengan sungguh sungguh. Banyak kasus atau masalah yang sering terjadi pada bangsa ini. Satu permasalahan belum selesai, datang masalah berikutnya dan seterusnya. Sangat ironis sekali.

Masalah korupsi semakin meningkat, hutang Negara semakin lama semakin bertambah, pihak asing ada yang mengintervensi baik budaya maupun ekonomi bangsa Indonesia . hal tersebut karena kita kurangnya rasa cinta tanah air secara mendalam pada bangsa Indonesia ini. Andai kita bias menerapkan konsep berdikari seperti yang diterapkan oleh Bung Karno, maka Negara ini akan damai dan sejahtera. Rasa gotong royong lebih ditingkatkan demi public of interest pasti akan lebih baik. Private of interest saat ini lebih mendominasi sehingga rasa gotong royong dan berdikari mulai luntur secara perlahan lahan. Hal tersebut bias membahayakan rakyat Indonesia. Alangkah Indonesia kita menciptakan rasa nasionalisme dengan menciptakan bangsa yang cinta akan kebenaran. Bangsa yang cinta akan perdamaian. Jujur, adil, maka rakyat akan sejahtera. Wujudkan rasa nasionalisme dengan menghargai perbedaan sesame bangsa Indonesia. Wujudkan dengan rukun tanpa tawuran, demo dan hal negative lainnya. Yang terpenting adalah makna jujur dan adil.  Jika makna jujur dan adil diterapkan dengan menyongsong nilai kebenaran maka bangsa Indonesia ini akan menjadi bangsa yang sejahtera. Hindari kepentingan pribadi , utamakan kepentingan golongan atau public.
Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment