Nasionalisme : Makna Cinta kebenaran
Oleh
Dimas Riskyanto
Kata
Nasionalisme sudah sering di dengar oleh kalangan masyarakat luas, semua
mengerti makna nasionalisme. Yang masyarakat kenal makna nasionalisme adalah
cinta tanah air. Cinta tanah air dengan mencintai bangsanya sudah dikenal
sebagai makna nasionalisme. Apakah hanya demikian saja makna Nasionalisme? Bukankah
makna cinta tanah air adalah makna yang luas. Cinta tanah air yang seperti apa
wujudnya? Apakah cinta tanah air dengan merusak melalui perbuatan perbuatan negative.
Atau cinta tanah air dengan mencintai secara sungguh sungguh dengan perbuatan
positif. Hal tersebut perlu ditekankan agar maknanya jelas.
Kalau
melihat dari aspek sejarah, zaman kemerdekaan memang menerapkan cinta tanah air
dengan positif, yaitu dengan melakukan pembelaan pembelaan atau kebenaran
kebenaran untuk kemerdekaan bangsa Indonesia yang dilakukan oleh para pahlawan
kita. Hal tersebut jelas bangsa para pahlawan memberikan makna nasionalis yang
positif. Kita paham bahwa di era kemerdekaan bangsa Indonesia sangat
tradisional sekali baik fisik maupun material. Bangsa Indonesia tidak memiliki
apa apa, hanya bermodal bambu runcing dan tekat keberanian yang kuat untuk
melawan penjajah. Para pahlawan kita terus berjuang demi kebenaran serta
mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia ini, apapun caranya dilakukan demi
rakyat Indonesia. Sangatlah besar sekali jasa jasa para pahlawan kita. Para pemimpin
pun benar benar memegang amanat rakyat. Seperti halnya sang proklamator Indonesia
Ir. Soekarno selalu memberikan gaji pribadinya untuk rakyatnya. Oleh karena itu
bung Karno mengenalkan konsep Marhaeinisme kepada bangsa Indonesia. Oleh karena
itu kita perlu sekali mendoakan, dan mengenang jasa jasa pahlawan bangsa Indonesia.
Itu makna nasionalisme yang sangat positif.
Beda
sekali dengan makna nasionalisme di era modern ini. Seperti apa makna
nasionalisme di era modernisasi ini. Bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami
krisis, baik social, budaya, mapun agama. Hal itu disebabkan karena bangsa Indonesia
kurang memaknai rasa nasionalisme dengan sungguh sungguh. Banyak kasus atau
masalah yang sering terjadi pada bangsa ini. Satu permasalahan belum selesai, datang
masalah berikutnya dan seterusnya. Sangat ironis sekali.
Masalah
korupsi semakin meningkat, hutang Negara semakin lama semakin bertambah, pihak
asing ada yang mengintervensi baik budaya maupun ekonomi bangsa Indonesia . hal
tersebut karena kita kurangnya rasa cinta tanah air secara mendalam pada bangsa
Indonesia ini. Andai kita bias menerapkan konsep berdikari seperti yang
diterapkan oleh Bung Karno, maka Negara ini akan damai dan sejahtera. Rasa gotong
royong lebih ditingkatkan demi public of interest pasti akan lebih baik. Private
of interest saat ini lebih mendominasi sehingga rasa gotong royong dan
berdikari mulai luntur secara perlahan lahan. Hal tersebut bias membahayakan
rakyat Indonesia. Alangkah Indonesia kita menciptakan rasa nasionalisme dengan
menciptakan bangsa yang cinta akan kebenaran. Bangsa yang cinta akan
perdamaian. Jujur, adil, maka rakyat akan sejahtera. Wujudkan rasa nasionalisme
dengan menghargai perbedaan sesame bangsa Indonesia. Wujudkan dengan rukun
tanpa tawuran, demo dan hal negative lainnya. Yang terpenting adalah makna
jujur dan adil. Jika makna jujur dan
adil diterapkan dengan menyongsong nilai kebenaran maka bangsa Indonesia ini
akan menjadi bangsa yang sejahtera. Hindari kepentingan pribadi , utamakan
kepentingan golongan atau public.
Semoga
bermanfaat