Perang Kemerdekaan Vietnam
1946-1975
Oleh
Dimas Riskyanto
Kolonisasi
perancis di Vietnam bermula pada tahun 1820- 1941, pada saat perang dunia dua
Jepang ingin menguasai dunia sebagai Negara kuat di Asia . oleh karena itu
selama perang dunia dua jepang mempunyai ambisi ingin menguasai seluruh wilayah
Asia. Dan jepang berhasil mengusir Perancis di Indo China. Wilayah Indo China
berhasil di duduki oleh Jepang.
Pada
bulan agustus 1945 atau akhir dari perang dunia ke dua Jepang menderita
kekalahan terhadap sekutu. Raja Bao Dai raja boneka Jepang menyerahkan
pemerintahan kepada Ho Chi Minh. Dari sinilah terjadi vacuum of power di
Vietnam. vacuum of power dimanfaatkan secara baik oleh viet minh. Kemudian pada
tanggal 2 september 1945 Ho chi Minh mengumumkan kemerdekaannya Vietnam dengan
sebutan Republik Demokrasi Vietnam yang berpusat di Hanoi.
Pada
saat Republik Demokrasi Vietnam merdeka, hal tersebut dimanfaatkan oleh
perancis untuk menguasai Vietnam kembali ,Perancis tidak mengakui kemerdekaan
Vietnam, Perancis merasa masih mempunyai hak untuk menduduki wilayah Vietnam .
kemudian Perancis atas dukungan Inggris berhasil menduduki wilayah Indo China
kembali. Perancis mempunyai tujuan untuk merebut benteng Dien bien phu di
Vietnam dan pada tanggal 20 November 1953 Dien Bien Phu berhasil direbut oleh
Perancis dengan bantuan Jerman Barat, Afrika Utara dan Korea.
Vietnam
tidak tinggal diam ketika Dien Bien Phu direbut oleh Perancis dan Vietnam tetap
mempertahankan kemerdekaannya. , pasukan viet minh melakukan perlawanan kepada
perancis dengan teori gerillya Mao Tse Tung, disini Vietnam juga mendapatkan
bantuan dari RRC. Pada tanggal 25 Januari 1954 Vietnam melakukan penyerangan terhadap
pasukan perancis di benteng Dien Bien Phu. Kemudian Vietnam berhasil memukul
mundur Perancis di Dien Bien Phu.
Pada
tanggal 25 April 1954 timbullah konvensi Jenewa yang dihadiri oleh Perancis,
Republik Demokrasi Vietnam ( Viet Minh), Republik Vietnam ( Associated State of
Vietnam ), kamboja, laos, RRC, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Korea Utara dan
Selatan. Konverensi ini membahas secara keseluruhan masalah Korea dan Vietnam.
koverensi jenewa ini menghasilkan keputusan yang salah satu pointnya tentang
pembagian Vietnam Utara dan Selatan. Vietnam selatan dan amerika tidak mau
menandatangi persetujuan tersebut. Dan pihak Vietnam utara juga tidak setuju,
Ho chi Minh menginginkan Vietnam bersatu dengan ideology Komunis.
Dengan
jatuhnya benteng Dien Bien Phu pada
tanggal 7 Mei 1954 ke tangan Vieth Minh, hal tersebut merupakan kemenangan yang
sangat besar dari pihak komunis. Hal ini dapat menyebabkan melebarnya pengaruh
Komunis ke Asia Tenggara. Amerika Serikat tidak senang jika pengaruh Komunis
melebar di Asia. Amerika perlu mengambil tindakan untuk membendung pengaruh
komunis di Asia Tenggara dengan menerapkan teori domino. Amerika serikat tidak
sendiri, Amerika Serikat mengajak Vietnam Selatan sebagai Negara Boneka untuk
menghancurkan Vietnam Utara atau Viet Minh. Salah satu usaha Amerika Serikat
yaitu dengan menerapkan Teori Domino. Karena Amerika Serikat menganggap Negara
Asia Tenggara meruapakn Negara yang Super Power, jika kekuatan komunis di satu
Negara hancur, maka seluruh kekuatan komunis di Asia Tenggara akan hancur juga.
Vietnam utara tidak tinggal diam untuk melawan intervensi asing. Menurut
konferensi Jenewa Vietnam Utara merupakan Republik Demokrasi Vietnam yang
diakui secara de facto. Vietnam utara tetap mempertahankan kemerdekaannya untuk
melawan intervensi asing.
Dalam
mempertahankan kemerdekaanya Vietnam Utara di dukung oleh RRC dan Rusia untuk
melawan sekutu. Vietnam utara membentuk suatu Front Pembebasan Nasional Vietnam
Selatan ( FPNVS ) atau yang lebih dikenal dengan Vietcong. Vietcong sendiri
bukan hanya mendapat dukungan dari Vietnam Utara saja tetapi Vietnam selatan
banyak yang mendukung gerakan Vietcong. Hal tersebut dikarenakan gerakan
Vietcong merupakan gerakan yang pandai berkomunikasi dan berkepemimpinan dengan
nilai nilai social budaya Vietnam. hal tersebut yang menyebabkan Rakyat Vietnam
Selatan tertarik dengan gerakan Vietcong. Gerakan Vietcong ini mempunyai tujuan
untuk melawan rezim Saigon dan Imperialis Amerika Serikat, dan menciptakan
Vietnam Selatan yang sempurna netral, tanpa campur tangan asing. Selain itu
juga ingin mempersatukan Vietnam serta ingn memperbaiki kehidupan social
ekonomi di Vietnam. Vietcong sangat ingin membebaskan Vietnam dari pengaruh
asing. Gerakan Vietcong ini menggunakan teori gerillya Mao Tse Tung untuk
melawan penjajah yang bunyinya “jika musuh maju , kita mundur, musuh diam kita
ganggu, jika musuh lelah kita serang.” Teori gerillya tersebut yang menjadi
pegangan Vietcong untuk mempertahankan dan menyatukan Vietnam. Vietcong selau
melakukan pendekatan secara baik dan selalu memperkenalkan kehidupan social
Vietnam . hal itu merupakan strategi yang digunakan untuk mempertahankan
kemerdekaan rakyat Vietnam.
Vietcong
selalu melakukan hal yang paling terhadap rakyat Vietnam mengingat gerakan dari
Vietnam selatan dibawah Amerika Serikat sangat kejam dan menyiksa orang orang
Budha. Pada tanggal 6 juni 1969 bertempat ditengah Hutan gerakan Vietcong
melakukan pertemuan dengan Fornt pembebasan yang terdiri dari 88 orang anggota
dan 72 orang peninjau yang berasal dari berbagai macam kelompok masyarakat. Hal
inilah juga merupakan gerakan Vietcong untuk melawan imperialis di Vietnam juga
salah satu cara untuk mempertahankan kemerdekaan Vietnam. sehingga dalam
pertemuan tersebut dibetuklah yang namanya pemerintahan sementara revolusioner
Vietnam selatan ( PSRVS) . PSRVS terdiri dari orang orang Vietnam selatan yang
tidak setuju terhadap presiden Vietnam selatan. Karena pemerintah Vietnam
selatan dianggap sangat keras dan kaku dalam memerintah Vietnam selatan. Oleh karena itu PSRVS bersama gerakan
Vietcong siap melawan penjajah yang berada di Vietnam juga siap untuk
menyatukan Vietnam kembali mejadi Negara yang merdeka tanpa ada campur tangan
asing didalamnya.
Ketika
pembentukan PSRVS presiden Nixon juga
mengeluarkan Doktrin terkait penarikan pasukan Amerika Serikat di Vietnam
selatan. hal ini menjadi peluang bagi gerakan Vietcong dan PSRV untuk melawan
rezim Saigon. Karena pasukan Amerika
telah ditarik oleh Nixon di Saigon. Pasukan rezim Saigon menjadi
berkurang memudahkan Vietcong untuk melakukan perlawanan.kemudian gerakan
Vietcong melakukan penyerangan terhadap rezim Saigon untuk melawan gerakan
Vietnam selatan,. Vietnam selatan berhasil ditaklukkan oleh Vietcong dan
Vietnam utara. Dari sinilah pada tanggal 27 januari 1973 terjadilah perjanjian
Paris, perundingan ini dihadiri dan ditandatangani oleh Amerika Serikat,
Vietnam Utara, Vietnam Selatan dan Vietcong. Persetujuan paris ini berisi
tentang penarikan mundur pasukan amerika serikat dari Vietnam dan semua tawanan
perang Amerika Serikat dibebaskan. Persetujuan ini disepakati dengan baik.
Komunis Vietnam merasa lega karena rezim Saigon tanpa pasukan Amerika Serikat,
pihak Vietnam utara merasa bahwa pihak Vietnam selatan tidak akan memenagkan
perang terkait pasukan amerika di pukul mundur.
Vietnam
selatan meskipun tanpa bantuan Amerika Serikat tetap melakukan perlawanan
terhadap Vietcong dan Vietnam utara. Tetapi Vietcong tidak terlalu
mengkhawatirkan hal tersebut karena pemikiran Vietcong kalau pasukan Amerika
Serikat sudah mundur maka Vietnam Selatan akan mudah untuk dikalahkan.
Akhirnya
pada tahun 1975 rezim Saigon berhasil ditaklukkan oleh Vietcong dan Vietnam
Utara. Akhirnya rezim Saigon atau Vietnam Selatan berada di bawah Vietnam
Utara. Dengan jatuhnya rezim Saigon
Vietnam Utara pada tanggal 15 November 1975 melakuakn pertemuan di bawah
pimpinan Truong Chinh dengan wakil di Vietnam selatan dibawah pimpinan Pham Hung.
Pertemuan ini dilakukan di Saigon dengan menyetujui tiga keputusan yaitu :
1. Pembentukan
panitia yang akan menyelenggarakan pemilihan umum untuk menetapkan Majelis
Nasional seluruh Vietnam.
2. Penetapan
tanggal pemilihan umum.
3. Penetapan
tanggal sidang pertama dari badan pemilihan umum.
Pada
tanggal 25 April 1976 diselenggarakan pemilihan Umum anggota majelis nasional
Vietnam yang memilih wakil wakilnya sebanyak 492 kursi. Setelah dua bulan
kemudian dari pemilihan umum tersebut terbentuklah Negara kesatuan dengan nama
Republik Sosialis Vietnam dengan Ibu Kota di Hanoi. Dengan adanya hal tersebut
setelah beberapa lama Vietnam melawan colonial Perancis dan Amerika Serikat
Vietnam berhasil menyatu kembali dan merdeka secara sepenuhnya. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Perang Kemerdekaan Vietnam tahun
1946-1975.